Latest Post

Meow Shoppu

| Tuesday, June 16, 2015
Read more »


Meow Shoppu menjual berbagai macam barang khusus bagi pecinta anime






Sword Art Online

  • T-shirt - Cotton
  • Size : M - L - XL - XXL (sesuai permintaan)
  • Price : IDR 100.000
  • Colour : Grey (Abu - Abu)




One Piece Brand
  • T-shirt - Cotton
  • Size : M - L - XL - XXL (sesuai permintaan)
  • Price : IDR 100.000
  • Colour : Hitam dan Putih  - warna lain (sesuai permintaan + IDR 10.000)
 
Naruto Kyuubi 

  • T-shirt - Cotton
  • Size : L - XL - XXL (sesuai permintaan)
  • Price : IDR 105.000
  • Colour : Black (Hitam)
 
Trafalgar law
  • Jacket
  • Size : L - XL - XXL (sesuai permintaan)
  • Price : IDR 195.000
  • Colour : Black (Hitam)
 
Naruto Jacket (Cosplay)

  • Jacket - Cosplay
  • Size : L - XL - XXL (sesuai permintaan)
  • Price : IDR 200.000
  • Animal Ear Cosplay Headband



  • Ear Headband - Cosplay
  • Size :All Size
  • Price : IDR 40.000
  • Colour :Black - Warna lain (sesuai permintaan + IDR 6.000)
Bleach Mug

  • Bleach Mug
  • Size :All Size
  • Price : IDR 35.000
  • Colour : Dasar Putih

Anime Pin


  • Anime Pin - Berbagai Bentuk (sesuai permintaan)
  • Size : Small - Medium - Large
  • Price : IDR 6.000 - IDR 10.000 - IDR 15.000 - IDR 20.000 - IDR 25.000
  • Colour : Dasar Putih

Selain yang diatas masih banyak lagi yang kami layani untuk (Shirt, T-Shirt, Pin, Mug, Keychain, Cosplay, dll). Keunggulan produk dari kami yaitu bisa dimodifikasi atau sesuai permintaan dari pemesan dan untuk biaya sudah termasuk jasa membuat.

*Sistem Delivery :
  • Untuk wilayah Badung - Denpasar COD
  • Diluar wilayah Badung - Denpasar melalui JNE - Tiki
*Untuk pemesanan dan pembayaran :
  • Phone : 081968124674 - No Call (SMS & WA only)
  • Line : miladipa
  • email : miladipayanti@gmail.com











Meow Shoppu

Posted by : Unknown on :Tuesday, June 16, 2015 With 0komentar

Perbedaan E-commerce dengan Retail Konvensional

| Monday, June 15, 2015
Read more »

Pengertian Retail

Retail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen. Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu ” Retailer” yang berarti ” Memotong menjadi kecil kecil” (Risch, 1991 ). Sedangkan menurut Gilbert (2003) Retail adalah Semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi. Dalam kamus Bahasa Inggris – Indonesia, Retail bisa juga di artikan sebagai “Eceran”. Pengertian Retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan. Pengertian Retailer adalah semua organisasi bisnis yang memperoleh lebuh dari setengah hasil penjualannya dari retailing ( lucas, bush dan Gresham, 1994).

Faktor-faktor ekonomi yang relevan dalam memilih retail store antara lain meliputi:

1. Harga.
Ada retail store yang memasang harga mati seperti supermarket dan departement store) dan ada pula yang menetapkan harga fleksibel atau dapat ditawar (seperti discount store).

2. Kemudahan
Kemudahan parkir, bisa cepat pergi setelah membayar, dan mudah mencari barang yang diinginkan (meliputi proses menemukan, membandingkan, dan memilih).

3. Kualitas produk yang ditawarkan.

4. Bantuan wiraniaga.
Apakah harus swalayan, membantu ecara pasif, atau membantu secara aktif.

5. Reputasi
Kejujuran dan kewajaran dalam jual beli.

6. Nilai yang ditawarkan
Yaitu perbedaan total customer value dan total customer cost. Total customer value adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan pelanggan dari produk dan jasa, meliputi
product value (misalnya keandalan, daya tahan/keawetan, unjuk kerja), service value (penyerahan barang, pelatihan, instalasi, perawatan, reparasi), personnel value (kompeten, responsif, empati, dapat dipercaya), dan image value (citra perusahaan). Sedangkan total customer cost terdiri dari harga yang dibayarkan, biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya psikis.

7. Jasa-jasa khusus yang ditawarkan.
Pengiriman barang gratis, pembelian kredit dan bisa mengembalikan atau menukar barang yang sudah dibeli.

Definisi E-commerce
Proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua belah pihak melalui internet. (Commerce net ). Suatu jenis mekanisme bisnis elektronik dengan fokus pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai media pertukaran barang atau jasa baik antar instansi atau individu dengan instansi (Net-Ready)

Nilai Lebih E-Commerce
  • Jangkauan lebih luas (dunia). Tanpa batas-batas wilayah dan waktu.
  • Penghematan sumber daya
  • Ruang untuk toko (fisik) dan SDM
  • Availabilitas :Buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Tidak mengenal hari libur, dan hari besar
  • Skalabilitas:Dapat diperluas atau diperbanyak item barang tanpa batasan.
  • No Tax
  • Konsumen memperoleh informasi yang beragam dan mendetail.
  • Melalui internet konsumen dapat memperoleh aneka informasi barang dan jasa dari berbagai toko dalam berbagai variasi merek lengkap dengan spesifikasi harga, cara pembayaran, cara pengiriman
  • Disintermediation adalah proses meniadakan calo dan pedagang perantara.

Kelemahan E-Commerce
  • Isu security
  • Pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas kekayaan intelektual, akses ilegal ke system informasi (hacking) perusakan web site sampai dengan pencurian data.
  • Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan,
  • Ketidaktepatan waktu pengiriman barang
  • No cash payment.
  • Indonesia belum memiliki perangkat hukum yang mengakomodasi perkembangan e-commerce.
  • Masalah kultur, yaitu sebagian masyarakat kurang merasa puas bila tidak melihat langsung barang yang akan dibelinya.
Perbedaan E-commerce dengan Retail Konvensional, sebagai berikut :

E-commerce : 
  • Menggunakan media internet sebagai penghubung jual beli.
  • Transaksi dilakukan tidak secara langsung tatap muka dan harganya tidak bisa ditawar seperti halnya contoh : Lazada.co.id, Amazon.com, Rakuten.co.id etc. mereka hanya memiliki discount untuk beberapa barang dengan ketentuan tertentu yang berlaku.
  • Pembayarannya menggunakan atm ataupun kartu credit.
  • Tidak bisa langsung menyentuh ataupun merasakan kualitas brang secara langsung hanya saja biasanya dijelaskan untuk jenis bahan ataupun barang yang akan dibeli oleh konsumen.
  • Karena sistem pengiriman biasanya biaya yang dikeluarkan untuk barang yang akan dibeli belum termasuk pajak untuk proses pengiriman (biaya pengiriman) sesuai dengan dimana konsumen itu tinggal.
  • E-commerce pembelanjaannya lebih mudah karena tidak harus keluar rumah atau datang ke toko utnuk membeli barangnya dan bisa dilakukan dimana saja selama ada koneksi internet.


Retail :
  • Secara langsung datang pada toko yang dituju sesuai dengan daerah masing-masing konsumen.
  • Transaksinya dapat berupa cash ataupun menggunakan kartu kredit maupun debit.
  • Barang yang dibeli terlihat langsung dengan kasat mata dan masih bisa mempertimbangkan kualitas barang yang akan dibeli.
  • Karena langsung untuk membeli barang yang besar ataupun banyak konsumen harus membawa kenderaan yang lebih besar ataupun minta dianta kerumah seprti contoh : Lemari pakaian, Kulkas, dll.
  • Bila retailnya adalah eceran kecil konsumen dapat menawarkan dengan harga yang lebih murah untuk pembelian dengan jumlah banyak. Namun apabila dengan retail besar seperti supermarket mereka sudah mencantumkan harga pas untuk barang tersebut dan tidak dapat ditawar.
Dalam hal yang sama pula uraian perbedaan yaitu dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :
  • Transaksi tanpa batas
Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.
  • Transaksi anonim
Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.
  • Produk digital dan non digital
Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.
  • Produk barang tak berwujud
Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commercen dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.

Perbedaan E-commerce dengan Retail Konvensional

Posted by : Unknown on :Monday, June 15, 2015 With 0komentar

Perbedaan MLM (Multi Level Marketing) dengan Money Games

|
Read more »

MLM
Money Games
  • Memiliki Surat Ijin Usaha Penjualan Langsung
  • Biaya Pendaftaran sesuai starter kit
  • Memiliki produk yang bermanfaat bagi konsumen
  • Bonus diperoleh dari penjualan produk
  • Memberi peluang keuntungan sama bagi semua
  • Ada jaminan pembelian kembali
  • Tidak memiliki SIUPL
  • Biaya pendaftaran relatif sangat mahal
  • Tidak ada produk, jika ada hanya kedok
  • Bonus dari rekruting, tidak ada penjualan produk
  • Hanya menguntungkan yang daftar lebih awal
  • Tidak ada jaminan pembelian kembali


a.       Dari segi Keanggotaan
MLM :
untuk mendaftar sebagai member atau distributor dalam bisnis MLM biasanya relatif kecil (ratusan ribuan). Biasanya Biaya itu hanya sebagai pengganti biaya administrasi seperti website resmi, produk, CD, starterkit, kartu anggota, brosur dll.

Money Game :
untuk mendaftar sebagai member atau anggota bisnis money game, biasanya uang pendaftarannya akan sangat besar (berjuta-juta) dan tidak mendapatkan apa-apa.

pendaftarannya akan sangat besar (berjuta-juta) dan tidak mendapatkan apa-apa.

b.       Dari segi Produk
Produk yang dijual di bisnis MLM :
Untuk produknya Memiliki ijin Depkes, BPOM, MUI, atau memiliki sertifikat yang sah dan Mudah dijual di pasaran karena kualitasnya yang terjamin dan tidak pasaran.
Bisnis tetap dapat berjalan walaupun tidak memiliki downline, dengan hanya berjualan produk.
Perusahaan MLM akan memberi jaminan terhadap produk yang mereka jual.
Perusahaan MLM selalu berinovasi dalam Penelitian dan Pengembangan produk mereka.

Produk yang dijual di bisnis Money Game:
Produk biasanya sulit sekali dijual bahkan tidak bisa dijual, atau pelakunya sendiri malah enggan untuk memakainya.
Keanggotaan lebih penting (rekrut terus tanpa jualan) daripada produk atau dengan kata lain tujuan dari transaksi adalah untuk memperoleh komisi dan member baru bukan produk.
Produk kadang hanya fiktif dan kalaupun ada berkualitas rendah atau tidak sesuai dengan nilai uang yang dibayarkan.


c.        Sistem yang Jelas
MLM :
Perusahaan MLM yang murni memiliki Success Plan yang jelas ada jenjang karir yang bisa dikejar. Sangat jelas darimana asal keuntungan, level atau peringkat yang bisa dicapai, aturan main, dan kode etik bagi member. Bonus yang diperoleh adalah berdasarkan OMZET penjualan. Ada prinsip keadilan dalam bisnis, dimana downline yang lebih giat dan fokus dalam bekerja bisa memperoleh profit atau peringkat karier lebih tinggi dari upline-nya. Upline pun punya kepentingan dengan downline, dimana dia juga harus membantu perkembangan jaringan downlinenya agar jenjang karirnya terus naik.

Money Game :
Sementara pada bisnis Money game, berlaku sistem piramid, dimana upline pasti dapat untung lebih besar. Bonus yang diperoleh adalah berasal dari Biaya Pendaftaran para member barunya.


d.       Surat Ijin
MLM :
Perusahaan MLM dilengkapi dengan perijinan resmi dan lengkap seperti Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL).

Money Game :
Biasanya tidak memiliki / bahkan tidak bisa memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL).


e.        Training dan Support System
MLM :
Perusahaan MLM akan memberikan pelatihan-pelatihan mengenai produk mereka, keahlian yang diperlukan dalam memasarkan produknya, leadership, marketing, pengembangan diri, dll. Perusahaan juga menyediakan support system yang siap membantu perkembangan bisnis untuk para anggotanya yang mengalami kendala.

Money Game :
Pada perusahaan Money Game biasanya menggunakan akan model pelatihan motivasi untuk ‘cuci otak’ agar mereka jadi loyal. Bahkan ada yang sama sekali tidak memiliki sistem pelatihan maupun support system.

Perbedaan MLM (Multi Level Marketing) dengan Money Games

Posted by : Unknown on : With 0komentar
Next Prev
▲Top▲