Latest Post

Peluang Bisnis E-commerce di Indonesia

| Saturday, May 2, 2015
Read more »

Pada abad 20, sebuah usaha kecil sangat sulit berkompetisi dengan perusahaan raksasa. Namun, pada abad ini, e-commerce telah mendukung eksistensi perusahaan kecil. Memang, dengan dengan nama yang telah dikenal dan loyalitas konsumennya, perusahaan besar tetap mendapatkan profit, tetapi kini, level usaha kecil dapat unjuk gigi melalui internet.
Di antara berbagai istilah yang menggunakan awalan “e” (electronic), seperti e-book, e-zine, e-pr, salah satu yang paling popular adalah e-commerce. Mengapa? Karena kemunculan internet telah mengubah wajah ekonomi konvensional menjadi new economy(perekonomian digital). Artinya, aktifitas ekonomi seperti jual beli produk dan jasa tidak dilakukan secara langsung tatap muka, tetapi dilakukan secara online, via internet. Transaksi dilakukan bisa jadi tanpa pernah sang penjual dan pembeli bertemu sekalipun.
Pada dasarnya, bagi pihak konsumen, e-commerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Tidak ada lagi berlama-lama mengelilingi pusat pertokoan untuk mencari barang yang diinginkan. Selain itu, harga barang-barang yang dijual biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional. Walaupun tidak membeli secara online, konsumen dapat memperoleh banyak informasi penting yang diperlukan untuk memilih sampai memutuskan suatu produk yang akan dibeli. Bagi penjual, hanya dengan “diam”, dapat menuai keuntungan yang cukup besar dari transaksi yang dilakukan konsumen.
Dengan jumlah populasi yang besar dan pengguna ponsel yang terus meningkat, memberikan peningkatan yang berarti pada individu yang online secara aktif.  Ini juga disinyalir menjadi sebuah pergeseran gaya hidup, saat ini orang memenuhi kebutuhan dengan belanja online.
Kemudahan akses internet dan peluang usaha kecil untuk memasarkan produknya secara online juga terbuka luas. Saat ini jika ingin membuka usaha dapat memulainya melalui sosial media seperti Facebook, Twitter atau Instagram. Media sosial yang memang tidak diperuntukan untuk berjualan, bagi sebagian orang menjadi sebuah potensi membuka lapak dan menawarkan produknya. Hal ini juga terjadi pada platform layanan pesan seperti BBM.
Selain media sosial juga tersedia layanan online marketplace yang memberikan wadah bagi UMK untuk berjualan secara online. Ini memudahkan dua belah pihak, sebagai merchant untuk menawarkan produknya, sekaligus kemudahan konsumen mendapatkan barang kebutuhannya.
Dengan makin maraknya perdagangan online, tak hanya membuktikan bahwa Indonesia sebuah market yang luas. Namun tumbuhnya jiwa wirausaha yang mencari peluang berbisnis lewat internet serta mencoba merebut pasar dalam negerinya sendiri. Dengan cara mendirikan usaha dengan bentuk perusahaan kecil yang serius dan terus berkembang menjadi besar. Ataupun individu yang hanya menjadikan usaha online, sebagai usaha sampingan.
Semua ini dapat dilihat dari : 1) Pemakai internet sekarang makin bertambah. 2) Meningkatknya pilihan membeli secara online. Saat ini e-commerce juga yang memiliki potensi untuk berkembang secara besar. Karena konsumsi akan kebutuhan barang, mulai dari produk bahan pangan, fashion dan ritel terjadi setiap saat.  Transaksi akan terus terjadi, antara konsumen dan penyedia produk.
Pengguna internet Indonesia kian ter-edukasi tentang bagaimana memanfaatkan internet untuk berbisnis dan bertransaksi secara online. Konsumen sudah bisa menimbang untung rugi dalam berbelanja online. Belum lagi penetrasi situ-situs e-Commerce raksasa yang menumbuhkan rasa percaya konsumen untuk mengeluarkan dana-nya lewat transaksi online.

Analisis SWOT e-commerce di Indonesia
Information and Communication Technology (ICT) Centre mengkaji situasi di Indonesia berkaitan dengan e-commerce, yakni
STRENGTHS
1)      Kenyamanan membeli via Internet Dari depan komputer di rumah sendiri, kantor atau warnet. Ini menghemat waktu dan usaha, pembayaran mudah, Apalagi generasi muda Indonesia masa kini mulai tidak segan-segan lagi untuk memesan barang-barang via Internet.
2)      Harga yang kompetitif Ini disebabkan perusahaan-perusahaan e-commerce tidak perlu menanam uang untuk stok dan menyewa showroom dan efisiensi-efisiensi lainnya
3)      Populasi Indonesia Indonesia dengan populasi penduduk ratusan juta adalah potensi yang luar biasa besar, jika daya belinya sudah meningkat.
4)      Infrastruktur Internet. Infrastruktur Internet Indonesia mungkin bukan yang terbaik, namun termasuk cukup merata – terutama berkat Wasantara.Net. Dan di pusat-pusat ekonomi (Jakarta, dan lain-lain) banyak pilihan ISP (Internet Service Provider) dan WarNet (Warung Internet) sehingga mudah untuk mengakses Internet.
5)      SDM yang sedang berkembang Generasi muda Indonesia potensinya cukup menjanjikan. Monitoring di berbagai forum di Internet menunjukkan peningkatan prosentase generasi muda yang ahli dalam hal teknis computer yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan untuk menunjang sektor e-commerce.

WEAKNESSES
1)      Daya beli Masih sangat lemah, kecuali untuk sebagian kecil dari masyarakat Mungkin economic recovery terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang
2)      Sosialisasi credit card. Dari berbagai pemberitaan di Kompas dan Sindo, pemilikan dan penggunaan credit card di Indonesia sudah mulai menunjukkan gejala peningkatan. Memang masih menunjukkan simbol status (baca: selain prestise, juga sebagai pengutang). Tetapi banyak pengguna credit crdyang bermasalh. Ini dapat sangat menyulitkan perkembangan eCommerce di Indonesia.
3)      Sosialisasi Internet Internet walaupun perkembangannya meningkat di Indonesia, namun masih jauh dari menjadi gaya hidup mayoritas penduduk Indonesia.
OPPORTUNITIES
1)      Stealing the start, yakni e-commerce baru saja mulai menanjak di Indonesia
2)      Membuka peluang bisnis dari luar negeri, berarti barang-barang kita termasuk murah untuk mereka. E-commerce memungkinkan mereka untuk membelinya dengan mudah.
3)      Banyaknya pendatang baru di Internet membuat website-website portal sibuk untuk merekrut mereka untuk menjadi customernya.
4)      Sektor bisnis yang sedang berkembang dengan sangat pesat. Perputaran uang di sektor ini akan mencapai trilyunan dolar AS.

THREATS
1)      Situasi ekonomi & politik di Indonesia yang tidak stabil dapat membuat website e-commerce yang sudah ada dan yang baru akan berkembang bisa surut kembali.
2)      Adanya carder, yakni orang yang melakukan cracking, yakni pembobolan terhadap kartu kredit untuk mencuri nomor kartu orang lain dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Biasanya yang menjadi korbannya adalah mereka yang memiliki cartu credit dalam jumlah besar. Menurut hasil riset, pada tahun 2002, Indonesia menempati urutan kedua setelah Ukraina dalam kejahatan carding. Saat ini memang mulai menurun, tetapi masih ada carder yang menggunakan kartu kredit orang lain untukmendownload file seperti musik dan film. Aktifitas Internet yang merugikan seperti Spam, Abuse dan Fraud.
3)      Budaya ikut-ikutan langsung terjun ke arena tanpa perhitungan dan persiapan yang matang, kembali dapat meruntuhkan kepercayaan masyarakat kepada ecommerce.

Dilihat dari peluang bisnis yang ada untuk e-commerce yaitu dalam bentuk fashion dikarenakan wanita cenderung melakukan pembelanjaan online dan melakukan transaksi lebih banyak daripada pria. Dan untuk bisnis e-commerce ini lebih baik peluang yang cocok untuk orang Indonesia dengan produk atau barang yang sering digunakan sehari-hari, itu akan mempermudah dalam lebih terjadinya transaksi. Orang Indonesia kecenderungan lebih banyak berbincang daripada mendokumentasikan atau menulis maka dari itu peluang bisnis e-commerce harus dipilih sangat cocok dengan kebiasaan orang Indonesia. Jika para pebisnis mampu melihat dari berbagai aspek mengenai orang Indonesia itu seperti apa maka bisnis e –commerce apapun itu bentuknya akan sangat bisa dijalankan dan peluang untuk bisnis bisa dijalankan.

Peluang Bisnis E-commerce di Indonesia

Posted by : Unknown on :Saturday, May 2, 2015 With 0komentar

Efektifitas Bisnis Menggunakan E-commerce

|
Read more »
Dilihat dari Manfaatnya
Manfaat yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan pelanggan memperlihatkan bahwa e-commerce dapat memberikan manfaat antara lain:
·         Mendapatkan pelanggan baru. Studi yang menyebutkan bahwa manfaat penggunaan e-commerce dalam bisnis adalah mendapatkan pelanggan baru dikemukakan oleh Hamill da Gregory, 1997 dan Swatman, 1999 serta Hoffman dan Novak, 2000. Digunakannya e-commerce memungkinkan perusahaan tersebut mendapatkan pelanggan baru baik itu yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri.
·         Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997 di industri perbakan menemukan bahwa dengan adanya layanan ebanking membuat nasabah tidak berpindah ke bank lain. Selain itu bank juga akan mendapatkan pelanggan baru yang berasal dari bank-bank yang bertahan dengan teknologi lama.
·         Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya e-commerce memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan layanan dengan melakukan interaksi yang lebih personal sehingga dapat memberikan informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Studi yang menyebutkan bahwa penggunaan e-commerce dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu layanan ini dikemukakan oleh Gosh, 1998.
·         Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997 menemukan bahwa adanya pelanggan dapat melakukan transaksi dan memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut.
·         Dengan menggunakan e-commerce, produsen dapat merubah daftar harga atau melakukan kustomisasi produk atau jasa yang ditawarkan dan terinformasikan secara cepat melalui website.
·         e-commerce membantu dalam mengurangi inefisiensi yang mungkin terjadi dalam rantai penawaran, mengurangi kebutuhan untuk membuat inventory dan menghindari keterlambatan pengiriman. Sehingga produsen mempunyai kepercayaan diri tentang usaha yang dijalankan dalam melakukan kerjasama dengan pemasok dan perusahaan jasa.
·         E-commerce dapat menghemat waktu pelanggan dibandingkan jika pelanggan tersebut melakukan pembelian secara off-line. Seringkali pelanggan membayar lebih murah untuk harga produk tertentu dibandingkan jika pelanggan membelinya secara off-line.
·         Keputusan dalam berbelanja
·         Produk yang diinginkan
·         Hemat Pengeluaran
·         Menyelesaikan pekerjaan lebih cepat
·         Meningkatkan Kinerja

Dilihat dari Dampaknya
Dampak E-commerceTerhadap Dunia bisnis
Dalam kategori pertama, e-commerce berdampak pada akselerasi pertumbuhan direct marketing yang secara tradisional berbasis mail order (katalog) dan telemarketing. Kemunculan e-commerce memberikan beberapa dampak positif bagi aktivitas pemasaran, diantaranya:
ü  Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif dan real time melalui saluran komunikasi langsung via internet.
ü  Menciptakan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di hampir semua belahan dunia.
ü  Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya pengirima informasi dan produk terdigitalisasi (contoh perangkat lunak dan musik)
ü  Menekan waktu siklus dan tugas–tugas administratif (terutama untuk pemasaran internasional) mulai dari pemesanan hingga pengiriman produk.
ü  Layanan pelanggan yang lebih responsif dan memuaskan, karena pelanggan bisa mendapatkan informasi lebih rinci dan merespon cepat secara online.
ü  Memfasilitasi mass customization yang telah diterapkan pada sejumlah produk seperti kosmetik, mobil, rumah, komputer, kartu ucapan, dan berbagai macam produk lainnya.
ü  Memudahkan aplikasi one-to-one atau direct advertising yang lebih efektif dibandingkan mass advertising.
ü  Menghemat biaya dan waktu dalam menangani pemesanan, karena sistem pemesanan elektronik memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dan akurat.

ü  Menghadirkan pasar maya/virtual (markespace) sebagai komplemen pasa tradisional (marketplace). 

Efektifitas Bisnis Menggunakan E-commerce

Posted by : Unknown on : With 0komentar

Jenis dan Tipe E-commerce

| Friday, May 1, 2015
Read more »
  1. Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis,. E-commerce penjual dan pembelinya adalah organisasi/perusahaan pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama.
  2. Business-to-Consumers (B2C)
dapat diartikan sebagai jenis perdagangan elektronik di mana ada sebuah perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada pembeli (consumer). Contoh perusahaan kelas dunia yang telah menerapkan B2C adalah Amazon.comE-commerce yang penjualnya adalah perusahaan, dan pembelinya adalah perorangan merupakan mekanisme toko on-line (electronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer Dan sifatnya terbuka untuk publik, sehingga setiap individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server.
  1. Consumer-to-Business (C2B)
Merupakan perseorangan yang menjual produk atau jasa kepada suatu perusahaan/organisasi.Perseorangan yang mencari penjual, saling berinteraksi dan menyepakati suatu transaksi. contohnya: http://www.priceline.com
  1. Consumer-to-consumer (C2C)
Penjualan barang atau layanan antara individu.

·         Lelang C2C, Dalam lusinan negara, penjualan dan pembelian C2C dalam situs lelang sangat banyak. Kebanyakan lelang dilakukan oleh perantara, seperti eBay.com, auctionanything.com; para pelanggan juga dapat menggunakan situs khusus seperti buyit.com atau bid2bid.com. Selain itu banyak pelanggan yang melakukan lelangnya sendiri seperti greatshop.com menyediakan piranti lunak untuk menciptakan komunitas lelang terbalik C2C online.
·         Iklan Kecik, Orang mejual ke orang lainnya setiap hari melalui iklan kecik (classified ad) di koran dan majalah. Iklan kecik berbasis internet memiliki satu keunggulan besar daripada berbagai jenis iklan kecik yang lebih tradisional: iklan ini menawarkan pembaca nasional bukan hanya local. Iklan kecik tersedia melalui penyedia layanan internet seperti AOL, MSN, dll.
·         Layanan Personal. Banyak layanan personal (pengacara, tukang, pembuat laporan pajak, penasehat investasi, layanan kencan) tersedia di internet. Beberapa diantaranya tersedia dalam iklan kecik, tetapi lainnya dicantumkan dalam situs web serta direktori khusus. Beberapa gratis dan ada juga yang berbayar
  1. Intrabusiness(Intraorganizational)Commerce
Pada jenis ini, organisasi menggunakan E-Commerce untuk meningkatkan kegiatan operasi organisasinya. Hal ini dikenal juga dengan sebutan Businessto- Employee (B2E).
  1. Government-to-Citizens (G2C) and to others
Pemerintah menyediakan layanan kepada masyarakat melalui teknologi ECommerce. Pemerintah juga dapat melakukan bisnis dengan pemerintah lain (Government-to-Government / G2G) demikian juga dengan organisasi lain (Government-to-Business / G2B). Contoh : layanan ktp dan sim.
  1. Mobile Commerce (m-Commerce)
E-Commerce yang dilaksanakan pada lingkungan tanpa kabel (wireless environment), seperti menggunakan telepon seluler untuk akses internet. Pada dasarnya, M-Commerce ini merupakan gabungan dari e-commerce dan mobile computing. Karena itu, bisa dikatakan bahwa M-Commerce adalah E-Commerce yang berada dalam lingkungan nirkabel. Contoh : layanan mobile banking.
  1. Collaborative Commerce (C Commerce): Dalam C Commerce, partner bisnis saling bekerjasama secara elektronik.kerjasama ini biasanya terjadi sepanjang rantai produksi suatu barang atau jasa, misalnya produsen dengan distrbutornya.

Jenis dan Tipe E-commerce

Posted by : Unknown on :Friday, May 1, 2015 With 1 komentar:

Sejarah E-commerce

|
Read more »
  1. Lahirnya e commerce di Amerika
Sejarah perkembangan E-dagang di dunia di mulai dari kemunculan internet yang kemudian terus berkembang sehingga timbulah E-dagang (E-commerce). Internet mulai lahir pada tahun 1969 kelompok peneliti Amerika berhubungan dengan empat komputer di UCLA, Stanford Research Institute, Universitas Utah, dan Universitas California di Santa Barbara. Mereka menciptakan sebuah jaringan untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain.
Jaringan ini dikenal dengan istilah ARPAnet – ARPA merupakan singkatan dari Advanced Research Project Agency yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan AS. Tiga tahun kemudian, lebih dari lima puluh universitas telah terhubung bersama-sama dalam jaringan (network), dan jaringan komputer yang lain mulai muncul di sekitar negara dan dunia. Seiring dengan perkembangan ARPAnet, yang diikuti pula dengan kerjasama jaringan antara kaum pendidik, dan eksperimen NASA mengenai jaringan komputer, jaringan ini mulai terhubungkan satu dengan yang lain, inilah awal mula dipakai istilah “Internet”
Perkembangan Teknologi Informasi telah berhasil menciptakan infrastruktur informasi baru. Internet memiliki beberapa daya tarik dan keunggulan bagi para konsumen maupun organisasi, misalnya dalam hal kenyamanan, kecepatan data, akses 24 jam sehari, efisiensi, alternatif ruang dan pilihan yang tanpa batas, personalisasi, sumber informasi dan teknologi yang potensial dan lain lainnya.
Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam dunia bisnis berupa ‘Digital Marketing’
Pada awal penerapan electronic commerce yang bermula di awal tahun 1970-an dengan adanya inovasi semacam Electronic fund Transfer(EFT). Saat itu penerapan sistem ini masih sangat terbatas pada perusahaan berskala besar, lembaga keuangan pemerintah dan beberapa perusahaan menengah kebawah yang nekat, kemudian berkembang hingga muncullah yang dinamakan EDI ( Electronic Data Interchange). Bermula dari transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi lainnya yang membuat perusahaan-perusahaan lain ikut serta, mulai dari lembaga-lembaga keuangan hingga ke manufacturing, ritel, jasa dan lainnya. Kemudian terus berkembang aplikasi-aplikasi lain yang memiliki jangkauan dari trading saham sampai ke sistem reservasi perjalanan. Pada waktu itu sistem tersebut dikenal sebagai aplikasi telekomunikasi.
Istilah perdagangan elektronik bererti pemanfaatan transaksi komersial, seperti pesanan pembelian atau invois secara elektronik. Berkembang melalui aktiviti yang mempunyai istilah “perdagangan web” melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dan jasa melalui World Wide Web melalui sebuah server yang dianggap aman (HTTPS).Web mulai dikenal masyarakat luas pada tahun 1994, jurnalis banyak beranggapan bahwa e dagang akan menjadi sebuah sektor ekonomi yang akan berkembang dengan pesat.
 Awal tahun 1990-an komersialisasi di internet mulai berkembang pesat mencapai jutaan pelanggan, maka muncullah istilah baru electronic commerce atau lebih dikenal e-Commerce. Riset center e-Commerce di Texas University menganalisa 2000 perusahaan yang online di internet, sektor yang tumbuh paling cepat adalah e-Commerce, naik sampai 72% dari $99,8 Milyar menjadi $171,5 Milyar. Di tahun 2006 pendapatan di Internet telah mencapai angka triliunan dollar, benar-benar angka yang menakjubkan.
Salah satu alasan pesatnya perkembangan bisnis online adalah adanya perkembangan jaringan protokol dan sofware dan tentu saja yang paling mendasar adalah meningkatnya persaingan dan berbagai tekanan bisnis.

  • Kira-kira 1972: The ARPANET digunakan untuk mengatur penjualan ganja antara pelajar di Stanford Artificial Intelligence Makmal dan Massachusetts Institute of Technology. Aktiviti ini kemudiannya digambarkan sebagai "perbuatan mani daripada e-dagang" dalam buku John Markoff Apa yang orang yg suka tidur Said.
  • 1981: Thomson Holidays UK adalah perniagaan-ke-perniagaan sistem membeli-belah dalam talian yang pertama yang akan dipasang.
  • 1984: Pada bulan April 1984, CompuServe melancarkan Mall Elektronik di Amerika Syarikat dan Kanada. Ia adalah perkhidmatan dagang pertama komprehensif elektronik.
  • 1990: Tim Berners-Lee menulis pelayar web pertama, WorldWideWeb, menggunakan komputer NeXT.
  • 1995: Jeff Bezos melancarkan Amazon.com. Dell dan Cisco mula menggunakan Internet secara agresif bagi urus niaga komersial. eBay diasaskan oleh komputer programmer Pierre Omidyar sebagai AuctionWeb.
  • 1999: Alibaba Group ditubuhkan di China.
  • 2012: AS eCommerce dan Online jualan percutian Runcit mencapai $ 33800000000, sehingga 13 peratus. Juga pada tahun 2012, jualan eCommerce mencapai $ 1 trilion buat pertama kalinya dalam sejarah.


Lahirnya e commerce di Indonesia

Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia - yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet.

Sejarah E-commerce

Posted by : Unknown on : With 2komentar
Next
▲Top▲